ORKESTRA

26.10.08

Orkestra adalah sebuah grup yang terdiri dari musisi-musisi yang memainkan alat-alat musik. Dalam Yunani kuno, orkestra berarti area antara tempat duduk penonton dan panggung, yang digunakan oleh penyanyi koor dan pemain musik. Kata orchestra dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai tempat menari. Di beberapa teater, istilah orchestra merujuk ke tempat-tempat duduk di depan panggung, atau yang sering disebut dengan primafila atau platea. Tetapi istilah ini lebih tepat disebut dengan panggung atau aula konser.

Orkestra mulai muncul pada abad ke-15 dan ke-16. Pada jaman itu, orkestra terbentuk karena adanya suatu kebutuhan dari para bangsawan. Bangsawan-bangsawan tersebut menyewa beberapa orang musisi untuk memainkan musik di pesta-pesta dansa mereka. Setelah ada perkembangan dalam dunia teater khususnya opera di awal abad ke-17, orkestra makin dikenal oleh masyarakat, karena orkestra bermain mengiringi opera dalam pentas-pentas yang ada. Sejak itu, lagu-lagu dibuat untuk dimainkan dalam sebuah grup, dan akhirnya muncullah banyak komposer yang berkarya untuk opera. Contoh musisi pada jaman itu antara lain Henry Purcell dari Inggris, dan Jean-Baptiste Lully dari Prancis.

Di abad ke-17 dan ke-18, orkestra-orkestra kecil terdiri dari musisi-musisi yang tersedia. Orkestra tersebut dipimpin oleh seorang komposer. Para komposer itu memiliki gaya yang berbeda-beda dalam merekrut anggota-anggotanya. George Frideric Handel, komposer asal Jerman, hanya memilih musisi-musisi terbaik yang ada. Sedangkan Johann Sebastian Bach, yang juga berasal dari Jerman, merekrut hampir semua musisi yang ada di kotanya.

Lama-kelamaan, para bangsawan ini mulai secara rutin menyewa jasa musisi-musisi yang tergabung dalam orkestra untuk bermain di rumah peristirahatan mereka. Joseph Haydn, seorang komposer asal Austria yang juga disebut sebagai Bapak Simfoni, memiliki anggota tetap untuk bekerja sama.

Namun, di saat yang sama, ada juga pemusik-pemusik yang berkeliling dari kota ke kota lainnya, sambil menciptakan suatu karya yang dapat memamerkan kehebatannya bermain musik.

Di abad ke-18, semakin banyak komposer yang memiliki orkestra sendiri untuk menunjukkan karyanya kepada masyarakat, dan mereka sering disebut dengan "Academy". Pada tahun 1781, Leipzig Gewandhaus Orchestra terbentuk dan pengorganisasiannya dilakukan oleh perkumpulan orang-orang yang memperdagangkan tiket konser. Hal ini kemudian menjadi tren yang terus diikuti sampai abad ke-19.

Orkestra-orkestra yang terbentuk pada masa itu antara lain Boston's Handel dan Haydn Society yang dibentuk pada tahun 1815, New York Philharmonic dan Vienna Philharmonic pada tahun 1842, dan the Halle Orchestra tahun 1858 di Manchester.

Pada tahun 1803, seorang konduktor bernama Francois Antoine Habeneck mengembangkan teknik-teknik dalam orkestra, salah satunya adalah dengan melatih instrumen string terpisah dari alat musik lainnya. Teknik lainnya adalah teknik memberi tanda masuk kepada pemain yang akan memainkan bagiannya. Teknik-teknik ini kemudian tersebar ke seluruh Eropa dalam setiap pertunjukkan orkestra.

Symphony orchestra atau philharmonic orchestra adalah sebuah orkestra yang beranggotakan sekitar 100 orang. Sebuah orkestra kamar (orkestra yang lebih kecil) bisa beranggotakan 50 orang, dan ada juga yang lebih sedikit daripada jumlah tersebut. Namun, jumlah anggota pasti yang digunakan di orkestra berbeda-beda, tergantung pada karya yang dimainkan dan juga luas tempat konser.

Alat musik yang dimainkan dalam orkestra simfoni biasanya berupa alat musik gesek atau string, tiup antara lain woodwind dan brass, dan pukul atau perkusi. Dalam alat musik gesek atau string, dapat dibagi menjadi empat alat musik, yaitu biola atau violin, biola alto atau viola, cello, dan double bass atau kontra bass. Di seksi alat musik tiup, khususnya di bagian woodwind, dibagi lagi menjadi empat alat musik utama yaitu flute, oboe, clarinet, dan bassoon. Di bagian brass yang sering digunakan adalah horn. Dalam alat musik perkusi, biasanya yang digunakan adalah timpani. Perbedaan dari alat musik tiup woodwind dengan brass adalah suara yang dihasilkan, dan juga bahan pembentuk instrumen tersebut. Woodwind terbuat dari kayu, dan karena sekarang sudah tidak mudah lagi untuk menemukan kayu yang baik maka bahan pembuatnya diganti menjadi logam, tetapi jenis suara yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari aslinya. Brass terbuat dari kuningan, dan suara yang dihasilkannya lebih berat dan keras daripada alat musik tiup woodwind.

      Instrumen-instrumen tersebut merupakan instrumen yang selalu digunakan dalam orkestra simfoni. Selain itu, ada juga alat-alat musik tambahan yang tidak wajib digunakan, namun masih dapat dikatakan standar dalam orkestra. Untuk alat musik gesek/string, tambahannya adalah harpa. Untuk alat musik tiup woodwind, instrumen tambahannya adalah piccolo, English horn, bass clarinet, dan kontrabassoon. Untuk alat musik tiup brass, ada beberapa tambahan yaitu trumpet, trombone, bass trombone, dan juga tuba. Dan untuk perkusi, tambahannya antara lain snare drum, tenor drum, bass drum, cymbals, triangle, tamborin, marimba, vibraphone, xylophone, glockenspiel, gong, dan tubular bel.

      Walaupun standar alat musik sudah banyak, sebuah orkestra masih bisa menambah alat-alat musik lain yang hanya dipakai sewaktu-waktu, yang fungsinya sebagai alat komplementer saja. Instrumen tersebut antara lain saxophone, cornet, harpsicord, dan organ. Penggunaan instrumen-instrumen tambahan ini mulai terjadi sekitar abad ke-19 dan khususnya di abad ke-20. Contoh penggunaan instrumen tambahan ini bisa dilihat dalam beberapa karya, misalnya saxophone di lagu Bolero karya Ravel, Rachmaninoff's Symphonic Dances, dan Walton's Belshazzar's Feast. Euphonium, alat musik brass yang mencerminkan tuba dalam ukuran yang kecil, digunakan dalam beberapa karya pada jaman akhir Romantik (1850-1910) dan karya-karya pada abad ke-20. Penggunaan euphonium bisa didengar dalam The Planets karya Holst, dan Ein Heldenleben karya Richard Strauss. Biasanya, sebuah orkestra akan menyewa musisi-musisi yang dapat memainkan alat musik komplementer ini, kecuali ada salah satu anggota yang akan mendobel alat musik yang ia mainkan.

      Di dalam setiap bagian alat musik, ada seorang kepala bagian yang bertanggung jawab dalam memimpin grupnya, dan juga yang harus memainkan bagian solo di orkestra. Biola dibagi menjadi dua seksi, biola satu dan biola dua. Masing-masing seksi memiliki kepalanya sendiri. Kepala bagian di biola satu juga merangkap menjadi concertmaster, yaitu pemimpin yang membawahi seluruh anggota orkestra, dan menjadi wakil dari konduktor. Dalam bagian alat musik lain juga diterapkan hal yang sama, contohnya dalam alat musik tiup woodwind, kepala bagian alat musik oboe akan menjadi kepala bagian untuk seluruh pemain alat musik woodwind. Untuk alat musik brass, sama seperti biola, mereka dibagi menjadi dua bagian, yaitu brass dan brass rendah. 

      Perbedaan orkestra pada jaman dahulu dengan sekarang adalah ada tidaknya orang yang secara resmi memimpin sebuah orkestra. Di jaman modern ini, sebuah orkestra dipimpin oleh seorang konduktor. Sedangkan pada jaman awal orkestra terbentuk, belum ada konduktor sebagai pemimpin. Oleh sebab itu, orkestra pada jaman tersebut mengandalkan concertmaster atau pemain harpsicord sebagai pengiring.

0 comments: